Sukses

Isu 2 Menteri NasDem Bakal Direshuffle, SLY: Jabatan Tidak Kekal, Besok Bisa Hilang

Syahrul mengatakan, jika dirinya direshuffle dari kabinet Indonesia Bersatu, dia memastikan bukan karena terjerat kasus hukum seperti misalnya korupsi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyinggung soal ramainya pemberitaan terkait dorongan reshuffle dua menteri dari Partai Nasdem. Syahrul juga mengaku tak mempermasalahkan bial dirinya diganti ole Presiden Jokowi. 

Hal tersebut disampaikan SYL saat menghadiri Harmonisasi Pegawai Lingkup Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Tahun 2022 di Bogor, Selasa siang (27/12/2022). 

"Kalau bahasa di media Mentan mau diganti. Saya tidak ada persoalan dengan ganti mengganti. Enggak ada urusan. Urusan saya, kalian tidak boleh mundur. Negara ini butuh kalian," kata SYL dihadapan pegawai lingkup Dirjen PKH. 

Paling penting, kata Syahrul, jika dirinya dikeluarkan dari kabinet Indonesia Bersatu pun bukan karena terjerat kasus hukum seperti misalnya korupsi. 

"Jabatan tidak akan kekal, besok atau kapan pun jabatan bisa hilang. Salah satu doa kalau toh harus berhenti, tidak dalam skandal. Kalau harus berhenti, produktifitas dan pencapaian kinerja dalam keadaan harus lebih tinggi, dan kau ungkapkan itu," ujarnya. 

Namun, yang membuat dia resah adalah meninggalkan pekerjaan yang belum diselesaikan. Salah satunya meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri agar tidak ketergantungan kepada impor. 

"Disaat covid-19 sektor pertanian dan peternakan produksinya naik 109 persen. Tananam pangan, peternakan, perkebunan naik. Yang tidak boleh itu, petani kita bisa tanam tapi impor terus. Itu ga boleh dong. Kedelai kita makan, tapi kita impor 98 persen," terangnya. 

Di sisi lain, ia juga berharap jajarannya di tahun 2023 agar semakin fokus meningkatkan produktivitas pertanian dan peternakan. 

"Jelaskan ending mu di 2023. Lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan produksi pertanian. Siapa champion mu di Papua, NTT," pintanya.  

2 dari 2 halaman

Surya Paloh Hargai Keputusan Presiden Soal Reshuffle

Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh meyakini bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak akan melakukan permobakan kabinet atau reshuffle menteri-menteri dari Partai NasDem.

Sebab, menurut Surya Paloh, Jokowi tahu arti keberadaan NasDem di dalam lingkaran pemerintahannya saat ini.

"Presiden Jokowi yang saya kenal tentu memahami juga apa arti keberadaan NasDem bersama beliau," kata Paloh saat ditemui di Wisma Nusantara, Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Kendati demikian, jika Jokowi merasa Partai NasDem sudah tidak memberikan peran penting dalam Kabinet Indonesia Maju, dan memilih untuk mereshuffle menterinya, maka parpol pimpinan Surya Paloh ini akan tetap menghargai keputusan tersebut.

"Nah kalau misalnya masih dianggap tetap diperlukan (di kabinet) saya menghargai. Tapi kalau misalnya dianggap 'Ah NasDem ini enggak ada gunanya lagi nih, saya suruh pinggir saja' artinya kita akan menghormati itu," ungkapnya. 

Â